ilustrasi foto : Unsplash
Masa bagi sebagian manusia terasa layaknya bom bunuh diri…
Bagaimana tidak?
Tanpa disadari… tiap2 harapan yang tak sesuai ekspektasi tak jarang membuat diri menjadi frustrasi, seolah dunia terhenti!
Diikat oleh waktu, melewati hari demi hari, detak jam, menit dan detik
Ketepatan pada ketetapan harusnya menjadi sebuah kunci
Kunci yang berlambang keberhasilan diri..
Namun, bukankah itu atas logikamu semata?
Sebagai seorang hamba menjalankan skenario Sang Tuan dengan bijaksana sudah cukup dirasa
Tidak memaksa, terlebih menghina dengan penghakiman bahwa Tuan tak tau apa yang kau rasa..
Bukankah tak mengapa jika harus terlewat dari masanya untuk setiap cita cinta yang selalu menjadi asa?
Sebab…
Mungkin Tuan sedang mempersiapkan hal yang lebih indah di balik segala kegagalan yang tercipta
Dengan memupuk pohon kesabaran
Hingga akhirnya berbuah syukur atas nikmat dan keanugrahan
Agar hamba-Nya sadar, kedamaian hidup manusia bergantung pada ridho-Nya
Teruntuk ego yang hingga kini belum mereda, perlahan.. mari kembali pulang!
Rintik sendu, penghujung malam
Jogja, 01 Jan 2023
Oleh : Athy Munshihah, Santri Putri Komplek “T” Asy-Syathibi
Tinggalkan Komentar